Pelajaran dari ‘Master’ Jilbab

Pekan lalu saya berkesempatan berkunjung ke salah satu suplier jilbab di Bandung. Tujuannya: pertama dalam rangka memilih dan membeli produk-produknya langsung di tempat (selama ini cuma lewat SMS dan TIKI), biar toko kami kembali terisi dengan produk-produk yang fresh. Yang kedua, untuk meminta penjelasan atas tawaran beliau agar toko kami bisa menjadi agen utama produknya untuk wilayah Jakarta Timur.

Sesampai di tempatnya, meskipun dengan cuaca hujan dan dingin, kami disambut dengan  antusias dan sangat hangat. Dengan penuh semangat beliau menjelaskan tentang skema atau sistem baru atas penjualan jilbab dan produk-produknya. Selama ini siapa saja bisa menjadi agennya dan tidak ada proteksi. Tetapi sekarang akan diprotek wilayah distribusinya karena tanpa proteksi ternyata banyak agen yang bersaing dengan banting harga sehingga tidak kompetitif dan malah merugikan.

Dengan sistem yang baru, di satu wilayah hanya ada satu agen utama dan agen lainnya akan menjadi sub agen. Memang ada plus minusnya bagi produsen dan agen-agen lainnya. Prinsipnya mirip seperti yang dilakukan oleh produsen Kerudung Rabbani, tentunya dengan beberapa perbedaan.

Setelah selesai memborong produknya dan selesai menerima penjelasan beliau, kamipun berbagi cerita dan pengalaman tentang usaha kami masing-masing. Dalam waktu yang singkat dan terbatas, tidak banyak yang saya ceritakan, saya memilih untuk lebih banyak mendengar. Banyak hal yang bisa saya jadikan pelajaran dari beliau.

Saya sempat takjub juga ternyata latar belakang pendidikan beliau sangat prestisius. Lulusan Teknik Elektro ITB dan telah mendapatkan Master di Luar Negeri (Inggris kalau tidak salah). Pernah bekerja di IPTN dan sekarang memilih untuk fokus ‘berjualan jilbab’! Saat istri saya menanyakan “sayang Pak sudah master, apa tidak sambil ngajar saja?”. Jawabanya “Dulu saya sudah mengajar di hampir semua perguruan tinggi di Bandung. Tapi sekarang saya tinggalkan semua dan saya memilih fokus menjalankan usaha.”

Beliau punya pengalaman, setiap mencoba ‘nyambi’ dengan mengajar atau pekerjaan lain, roda usaha menjadi mundur. Dan kalau kembali fokus menjalankan usaha, usahanya bisa terus bergerak maju. “Dalam dunia jilbab, saya masih anak kemarin sore” katanya, “makanya saya harus fokus”. “Sekarang saya malah harus mengurusi semua agen di seluruh Indonesia. Itu sudah luar biasa.”

Keinginan berwiraswasta, katanya, sudah lama muncul. Awalnya pernah berjualan makanan. Tapi tidak berkembang karena tidak sesuai dengan minatnya. Memulai usaha garment (kaos, busana, dan jilbab) di awal 2000-an, semula hanya dijual di Bandung dan sekitarnya. Baru sekitar tahun 2004-2005 berusaha mengembangkan pasarnya secara nasional.

Usaha garmennya dimulai hanya dengan sebuah mesin jahit di rumahnya. Saat ini sudah menyewa tempat sendiri untuk memproduksi garment-nya dengan banyak karyawan tentunya.

Ia mendesaian busana dan jilbabnya bersama istrinya. Konon, istrinya sudah punya minat dibidang desain sejak SMA, tapi terdampar dulu kuliah di Psikologi UNPAD. Memang dunia sering terbolak-balik begini ya…

Beberapa pelajaran yang bisa saya petik antara lain:

1. Tidak perlu gengsi dengan latar belakang (pendidikan) kita, meskipun kita sudah master, doktor, atau profesor, kalau memang sudah punya keinginan terjun di bisnis… masuk, dalami, dan jalani saja.

2. Dalam bisnis harus fokus. Terlena sedikit saja dengan fokus usaha kita, siap-siap usahanya mundur. Tidak mungkin mengerjakan segala hal bagi siapa saja, harus ada yang dipilih dan ditekuni (difokusi).

3. Kerjasama dan sinergi suami – istri (plus keluarga) sangat penting dalam membangun usaha sendiri.

Semoga bermanfaat

Salam FUNtastic
Fuad Muftie
© 2007, https://fuadmuftie.wordpress.com

20 Responses to Pelajaran dari ‘Master’ Jilbab

  1. triwoko berkata:

    Siip nih… jadi agen utama, proficiat bro.. !!

    Salam,
    Bams Triwoko

  2. Fuad Muftie berkata:

    @ benbego
    Salam kenal dari benpinter.

    @ Mas Bamb’s
    Thank’s Bro atas support-nya

    Salam
    FM

  3. Dyah berkata:

    Pak,

    Kalau boleh tahu agen jilbab apa ya? Swarna or Zoya? Saya juga berminat jadi agen tunggal Zoya utk Malang, tp selama ini masih bebas gak ada sistem agen gak ada proteksi juga, hanya sistem member.

    Salam,
    Dyah
    TDA Malang

  4. ryadkusuma berkata:

    Pak Fuad mulai main ke level agen gede nih… 🙂
    Maju terus Pak…

  5. Fuad Muftie berkata:

    @ Mbak Dyah
    Mbak maaf ya mbak saya belum berani menyebutkan nama merknya, dengan berbagai pertimbangan tentunya. Saya JAPRI saja ya…

    Untuk Swarna saya sudah jadi agen sejak pertama kali membuka kios Addina. Untuk Zoaya saya baru mencoba sedikit. Di tempat saya, prospektif, cuma harga yg saya dapat sudah mahal, mau mark up lagi belum tega. Profitnya jadi tipiss banget.

    @ Pak Ryad Kusuma
    Terimakasih Pak, lagi belajar nich sama Ruzika, mudah2an terus maju ya Pak. Sukses juga buat Ruzika-nya.

    Salam
    FM

  6. Sheila berkata:

    Salam kenal, Pak Fuad. Saya juga agen utama tapi Balikpapan & TDA juga walau invicible.
    Semoga sukses.

  7. Sangadi budi berkata:

    Assalamu’alaikum,.. Salam kenal dari saya Pak
    Kalau boleh sharing informasinya donk untuk belanja jilbab dan pakaian muslim..
    Mau mulai belanja lagi nih…

  8. Fuad Muftie berkata:

    @ Sheila
    Salam kenal Bu Sheila, sukses ya bisa dapat agen utama. Kemarin saya dapat SMS dari pabriknya katanya kapasitas produksinya sekarang sedang dipacu penuh. Katanya pesanan sekarang pada ‘edun-edun’ 🙂 Mudah2an kita2 yg jadi agen utama bisa ikut kecipratan “edun” euy… 🙂

    @ Sangadi Budi
    Wa’alaikum salam Wr Wb
    Salam kenal Pak Sangadi Budi. Di blog ini saya sudah sering cerita tentang belanja2 jilbab. Kalau tidak keberatan boleh dibuka2 arsipnya Pak … he.. he.. he.. Boleh juga buka arsipnya blog rekan2 TDA yg juga jualan jilbab. Semoga lancar usahanya ya Pak

    Salam
    Fuad Muftie

  9. andien berkata:

    ass. pak,bisnis jilbab skrang lg bebunga dipasaran, nah sy tertarik dgn hal tersebut, kbtulan agen jilbab di daerah gorontalo msih relatif terbatas.

  10. Fuad Muftie berkata:

    Wa’alaikum salam wr wb
    Bu Andien, cepat-cepat mulai / buka Bu, semakin cepat, semakin baik, karena semakin cepat dapat ilmunya dan seiring proses nanti akan datang hasil yang tidak pernah kita duga…

    Wassalam
    Fuad Muftie

  11. kangsyev berkata:

    assalamualaikum..
    pak g pengen buka waralaba addina di kediri?imel saya ya pak..ta tunggu pak

    wassalam
    kangsyev

  12. Fuad Muftie berkata:

    He. he.. he.. Pak, toko kami masih harus terus berbenah dulu nich, sebelum layak diwaralabakan. Beberapa sumber daya belum siap Pak. Mohon doanya kalau memang sudah layak diwaralabakan, siapa yg tidak ingin usahanya ada dimana-mana?

    Wassalam
    Fuad Muftie

  13. srie berkata:

    salam kenal pak Fuad …
    saya sedang cari2 jilbab di bandung untuk kirim ke jateng nih pa. kalau boleh saya minta alamat pabriknya pa. lewat japri aja ya pa …
    trimakasih atas kebaikannya.

  14. Fuad Muftie berkata:

    Salam kenal Bu Srie, Yang saya ceritakan di atas, sering pasang iklan di majalah2 msulimah koq Bu. Kalau Ibu jeli, mudah sekali koq menemukan di iklan2 di majalah muslimah tersebut.

    Wassalam
    FM

  15. wulan berkata:

    dimana ya supplier jilbabnya? saya mo jualan juga neh

  16. Fuad Muftie berkata:

    Silahkan di cari-cari di iklan2 yg ada di majalah-majalah muslimah Bu, ada di sana koq.

    Fuad Muftie

  17. sheila berkata:

    saya beberapa bulan ini baru memulai usaha jilbab di aceh.sangat ingin sekali belajar bagaimana cara memproduki jilbab dan ingin bergabung dengan komunitas TDA. ada yang bisa membantu?

    =====
    [Fuad Muftie]
    Untuk bergabung ke TDA, daftar saja di websitenya yaitu http://www.tangandiatas.com/ nanti akan diapprove oleh moderatornya dan mudah2an juga diapprove di milisnya sekalian.

  18. yani berkata:

    asslm pak.bisnis jilbab skrg lagi berbnga di pasaran nah saya tertarik dengan hal itu,saya pengen jadi agen tp dengan cara memesan seperti sistemnya sophie martin,tidak buka toko,hanya dr orang ke orang,maklum masih mahasiswi.nah tu gmn ya???cari di iklan2 klo jadi agen harus beli banyak gitu….

    [Fuad Muftie]
    ==========
    Bener Mbak Yani, kalau beli langsung pada produsen / suplyer / distributor memang harus memenuhi syarat tertentu. Biasanya harus dalam jumlah yang besar dan target bulanan yang besar atau tetap. kalau baru merintis, lebih baik menjadi sub agen atau menjadi agen dari toko-toko busana muslimah yang memiliki syarat lebih ringan.

    Kami di toko Addina juga memberi kesempatan untuk mengambil barang dalam jumlah tertentu dengan mendapatkan diskon tertentu, sehingga bagi yang ingin menjualnya kembali, dapat mengambil beberapa merk produk dan masih mendapatkan bagian keuntungan dari penjualan.

    Mungkin ada toko-toko semacam toko kami di sekitar Mbak Yani sehingga bisa melakukan kerjasama untuk memulai usaha.

  19. Jilbab Zhifara berkata:

    Salam kenal Pak,
    Saya Ibu Wiwiet, pemilik merek jilbab Zhifara, barangkali kawan-kawan disini ada yang berminat menjadi agen dan distributor Zhifara silahkan melihat-lihat koleksinya di link ini : butikzhifara.wordpress.com

Tinggalkan Balasan ke Sangadi budi Batalkan balasan