Masih ada saja komentar dan pertanyaan yang menanyakan tentang modal awal membuka usaha bahkan ada yang menanyakan tentang keuntungan usaha. Yang terakhir saya terima barusan dari Cak Ricky dari Jawa Timur. Berikut email yang saya tulis dan saya pikir lebih baik dishare saja di sini. Semoga bisa memberi manfaat bagi yang lain.
PERTAMA: Mengenai besarnya modal awal usaha saya. Saya memang tidak ingin menuliskannya di blog, karena kesuksesan membuka usaha bukan diukur dari modal awalnya. Modal awal hanyalah potensi saja, sampai kita benar-benar bisa mengelolanya. Banyak koq yg diawali dari modal nol bahkan minus (hutang) dan bisa sukses punya bisnis milyaran. Dan sebaliknya banyak yang modalnya milyaran tapi habis tidak berbekas. Itu memang ekstrim kanan dan ekstrim kirinya. Kitalah yang akan menentukan sukses tidaknya mengelola modal, bukan besaran modalnya yang jadi tolok ukurnya. Kita jugalah yang memutuskan untuk berada di ekstrim kanan atau ekstrim kiri atau diantara keduanya.
Logika dan itung-itungan gampangnya dan kasarannya begini:
Kalau kita bisa mengelola modal Rp. 10.000, kita akan lebih mudah mengelola Rp. 20.000
Kalau kita bisa mengelola modal Rp 20.000, kita akan lebih mudah mengelola Rp. 40.000
Kalau kita bisa mengelola modal Rp 40.000, kita akan lebih mudah mengelola Rp. 80.000
Kalau kita bisa mengelola modal Rp 80.000, kita akan lebih mudah mengelola Rp. 160.000
Kalau kita bisa mengelola modal Rp 160.000, kita akan lebih mudah mengelola Rp. 320.000
Kalau kita bisa mengelola modal Rp 320.000, kita akan lebih mudah mengelola Rp. 640.000
Kalau kita bisa mengelola modal Rp 640.000, kita akan lebih mudah mengelola Rp. 1.280.000
Kalau kita bisa mengelola modal Rp 1.280.000, kita akan lebih mudah mengelola Rp. 2.560.000
Kalau kita bisa mengelola modal Rp 2.560.000, kita akan lebih mudah mengelola Rp. 5.120.000
Kalau kita bisa mengelola modal Rp 5.120.000, kita akan lebih mudah mengelola Rp. 10.240.000
Kalau kita bisa mengelola modal Rp 10.240.000, kita akan lebih mudah mengelola Rp. 20.480.000
Kalau kita bisa mengelola modal Rp 20.480.000, kita akan lebih mudah mengelola Rp. 40.960.000
Kalau kita bisa mengelola modal Rp 40.960.000, kita akan lebih mudah mengelola Rp. 81.920.000
Kalau kita bisa mengelola modal Rp 81.920.000, kita akan lebih mudah mengelola Rp. 163.840.000
Kalau kita bisa mengelola modal Rp 163.840.000, kita akan lebih mudah mengelola Rp. 327.680.000
Kalau kita bisa mengelola modal Rp 327.680.000, kita akan lebih mudah mengelola Rp. 655.360.000
Kalau kita bisa mengelola modal Rp 655.360.000, kita akan lebih mudah mengelola Rp. 1.310.720.000
dan seterusnya.
Ini memang gambaran kasar dan logika ngawur saja, tiap level tentu punya cara dan seni yang berbeda untuk mengelolanya, tantangannyapun berbeda, hasilnyapun pasti berbeda-beda. Tapi coba bayangkan saja kalau kita mau dan bersedia melewati setahap demi setahap tersebut, masuk akal bukan bahwa memulai usaha tidak harus diawali dari modal yang besar, tapi dari yang kecil saja dulu.
Komputer saja tidak langsung ditemukan dengan processor dual core duo kan, tapi setahap demi setahap. Tapi dalam bisnis pakem tersebut tidak baku. Banyak sekali dalam berbisnis terjadi lompatan-lompatan quantum. Ada yang dari modal ratusan ribu, bisa dengan cepat melesat jadi bisnis milyaran. Dan yang sebaliknya juga bisa saja terjadi. Memang dunia bisnis identik dengan dunia penuh ketidakpastian, kita sendirilah yang ‘memastikan’ kalau ada ‘kepastian’ dalam berbisnis dan yang jelas potensinya sangat besar untuk bisa berhasil. Bisnis memang ibarat roller coster, naik turun dengan cepat dan tajam, tapi kita mesti yakin bahwa perjalanan bisnis kita selalu berjalan menuju tempat yang lebih tinggi (sukses).
KEDUA : Mengenai keuntungan usaha. Saya juga tidak ingin menulisnya di blog, karena keuntungan itu relatif. Diukur dari sudut yg berbeda akan memberikan hasil yg berbeda. Dengan hasil yg berbeda jelas akan memberi persepsi yang berbeda-beda bagi tiap orang.
Ada tujuan-tujuan yang lebih mulia yang harus kita raih dalam berbisnis daripada sekedar mencari keuntungan dan profit semata. Kalau yang dicari cuma untung, hanya akan mencetak orang yang mata duitan begitu. Jadi raihlah tujuan yg lebih tinggi dan lebih mulia daripada sekedar ngumpulin uang.
Sekali lagi, seni-nya membuka dan mengelola usaha bukan diukur dari modal awal dan profit doang, banyak faktor yg menjadikan bisnis lebih mulia, lebih nge-wong-ke bagi orang lain, lebih memberi manfaat bagi orang lain (bukankah sebaik-baik manusia adalah yg banyak memberi manfaat bagi orang lain), dsb. Kalau kita punya tujuan yg lebih tinggi insyaAlloh uang akan ngikut, profit akan ngikut, modal juga akan ngikut, buktikan saja…..
Wassalam, Salam FUNtastic & Merdeka!
Fuad Muftie
© 2009, https://fuadmuftie.wordpress.com/
Toko Addina, Jl. Wijaya Kusuma Raya No. 40, Perumnas Klender, Jakarta Timur, 021-9828 4731
~ Distro Jilbab, Kerudung, Busana Muslimah, Busana Muslim Anak, Aneka Produk Herbal, dll
“Benahi diri, Bangkitkan Indonesia, Menuju Indonesia yang membanggakan!”
)|( Harapan itu masih ada….. )|(
makasih tulisannya, inspiratif Pak Fuad. Salam FUNtastik!
=====
[Fuad Muftie]
Terimakasih Kang Asep, sukses selalu untuk anda….
Hebat euy sudah punya dua toko
Mampir yah… 🙂 Blognya sungguh menginspirasi saya untuk lebih memantapkan usaha saya pak.. Kalau ada, mohon info bazaar seputaran Jakarta-Tangerang, karena jujur susah banget cari informasinya. Terima kasih…
asslm pak fuad, saya baru gabung nih…bgini pak saya mempunyai keingininan untuk berwiraswasta. bisnis yang ingin saya geluti seperti pak fuad yaitu membuka toko jilbab dan perlengkapan muslim. namun saat ini baru sebatas wacana dan keinginan pak, disamping belum ada modal juga keberanian memulai usaha belum bulat. saya mohon pak fuad mau berbagi mengenai pengalaman pertama dan kiat-kiat membuka usaha, serta suplier yang murah dimana ya pak?soalnya ada yang bilang tanah abang itu mahal pak. sekian, wasalam…
oya pak, ada yang lupa saya tanyakan…bagaimana mengenai manajemen toko yang bapak kelola pada awalnya?karena saya terus terang buta masalah manajemen.syukron pak jwbnna
thanks, artikel anda bagus sekali dan sangat menginspirasi saya
Dear Pak Fuad,
Artikelnya bagus sekali. Saya juga lg mulai usaha
Insya Allah awal juli ini. Saya semakin bersemangat memulai usaha dgn setiap opini bpk.
Terimakasih ya pak sdh mau berbagi, karna ilmu itu kan mahal harganya tdk bs dinilai dgn uang.
Minta do’anya aja ya pak,salam sukses selalu.
Asslm….P.Fuad apakbr? semoga sehat selalu…Oya pa saya aru mau memulai buka usaha konveksi,saya memang fomula dibisnis ini..Sudikah bpk membantu saya untuk memberikan langkah2 dan strategi sistem apa yang baik buat saya?..sebelum dan sesudahnya saya ucapkan banyak terimalasih….Wassalam
Aslm.,
Blog Bapak Banyak MengInspirasikan Tentang Dunia Membangun Usaha,Samakah Membangun Aset Usaha online dan Ofline.!
Saat ini Saya Baru Saja Bergabung Bersama Usaha Onlinenya A’a Gym Dan Guruh Sukarno Putra?
Sukron
Assalamu’alaikum Pak Fuad,,
Jujur saya kagum dengan cara kerja anda. Sebelumnya saya ingin mengenalkan diri saya, nama saya Khairil Adani, laki2 lajang, berdomisili di banjarmasin,saya seorang mahasiswa dan org tua saya petani. Sebagai seorang anak, saya ingin membahagiakn org tua dengan (niat)membuka usaha sendiri(warnet),kebetulan sekarang warnet di banjarmasin lg booming. Nah yg ingin saya tanyakan, Kira2 bagaimana cara saya mendapatkan modal awal membuka usaha (+- 50jt), sedangkan orang tua saya hanya seorang petani, ingin pinjam di bank harus dengan jaminan besar + foto tempat usaha dan saya tidak memiliki semua itu. Saya sangat mengharapkan pendapat/saran dari bpk Fuad. Sebelum & sesudahnya saya ucapkan terima kasih.
Wasalam,,
No hp : 085248503874
email : irielborneo@gmail.com
Assalamualaikum wr.wb
Taqobbalallahu minna waminkum. Apa kabarnya pak?,saya seorang penjaga masjid yang punya cita2 ingin menjadi pengusaha. Saya ingin berbagi cerita, dulu saya pernah bertanya kepada bapak tentang cara memulai usaha tapi saya tidak punya modal dan tidak punya tempat krn saya hanya tinggal di masjid bersama isteri dan anak saya. dan saya selalu teringat akan jawaban bapak, bahwa untuk memulai usaha lakukan sekarang juga jangan hanya berencana/memimpikan saja.Lakukan dari yang kita mampu. Dulu saya berencana mau buka usaha telor asin dan pepes ikan.Alhamdulillah sekarang saya sudah memulai usaha “pepes ikan mas madu zaitun” dan saya pun bersyukur karena telah memberanikan diri untuk mengontrak rumah sebagai tempat produksi pepesnya. Terima kasih atas artikel2 bapak yang selalu menginspirasi untuk wirausaha.Mohon doanya, mudah2an usaha yang saya rintis ini bisa berkembang. Sekarang usaha saya masih terkendala dengan pemasarannya. Bagaimana ya pak cara efektif untuk memesarkan usaha pepes ini ?
Sebelumnya saya ucapkan terima kasih
wassalam
Rumah pepes herbal
022-5401777
wah inspiratif banget yah pak, saya jadi tergugah.
karena pada dasarnya saya memiliki didikan dari orang tua agar menjadi pekerja bukan pengusaha.
tapi setelah saya membaca artikel bapak saya sangat tertarik untuk mencoba berbagai usaha.
syukron pak…….
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Saya hanya Ingin berbagi Sebenarnya Ada peluang lain Untuk mendapat uang tambahan Yaitu melalui Internet,Jika Kita selama ini Pernah mendengar Sebuah istilah internet marketing Mungkin kini saatnya untuk mencoba mengingat prosfek kemudian hari sangat luar biasa Dimana Setiap Waktu pengguna internet (termasuk kita) kian bertambah,Mungkin ada diantara Akhi,Ukhti tertarik Untuk memahami tentang dunia e-mark,kami akan membimbing hingga Berpenghasilan Walaupun Hanya receh saja (bagi parapemula )
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Mungkin Diantara Pengunjung Ingin Memiliki Website,baik itu website pribadi,perusahaan,organisasi,periklanan,toko di internet ,namun tidak mau berbelit dan website pun akan langsung online.kami bisa membantu disini.
Karena apapun jenis usaha kita baik itu secara offline (nyata) akan membantu kita jika kita memiliki support di dunia maya ( online )
SUKRAN PADA PENGASUH
Saya di pondokgede saya sudah beli mesinjahit tiga tapi saya bingung memulainya mau ambil cmt tapi dimana jualan caranya belum tau trimakasi
Salam kenal Bu, Ibu beli mesin jahit buat bikin produk sendiri, bikin konveksi atau mau bikin Tailor (penjahit biasa). Masing2 menurut saya perlu strategi / cara menjalankan usaha yang berbeda. Kalau bikin produk sendiri, ibu harus sudah siap dari desain, produksi, sampai pemasaran. Kalau konveksi, ibu harus tekun di pemasaran, mencari instansi / perusahaan, atau mencari maklon dari konveksi lain, dll Kalau mau penjahit biasa (tailor), Ibu tinggal buka saja di toko atau dirumah dan lakukan pemasaran di seputaran tempat usaha Ibu.
Semoga bisa membantu.
assalamualaikum wr.wb
waduh pak kaya pengalaman bapal itu menarik juga yaa pak ,bagaimana sih suka duka nya bapak dalam membangun usaha ini ?
setuju mas…semuanya mengikuti kok…btw, salam kenal mas…kunjungan pertama neh…Haris Jogja
[…] kondisi teman saya yang masih “terlalu dini” dalam bisnis barunya, order dengan jumlah keuntungan usaha yang kecil tadi bisa ia jadikan buat pengalaman atau curiculum […]